Lalu bagaimana supaya kita bisa terus menulis? Pertanyaan ini mungkin pertanyaan yang paling sulit saya jawab. Tidak semua orang mempunyai minat menulis, itu sudah pasti. Tapi saya juga tahu pasti, setiap orang bisa belajar menulis. Saya juga bukan seorang penulis. Saya membuat blog ini sekaligus untuk melatih diri bisa terus menulis. Dahulu, saya memang memperoleh matapelajaran mengarang ketika masih siswa SD sampai SMA. Kata orang, matapelajaran mengarang sekarang sudah tidak diajarkan lagi, tapi saya kurang tahu persis. Bila memang demikian, kita harus belajar dari awal mengenai banyak hal soal menulis. Seorang teman saya pernah berkata, "Suruh saya membuat peta, saya akan membuatkan berapa pun yang diminta". Dia memang seorang pakar SIG (Sistem Informasi Geografik), yang pekerjaannya membuat peta.
Menulis sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan membuat peta (atau membuat gambar jenis lainnya). Keduanya soal menuangkan ide. Dalam menulis kita menuangkan ide dalam tulisan. Dalam membuat peta (atau membuat gambar jenis lainnya), kita menuangkan ide ke dalam peta atau gambar. Untuk menulis kita menggunakan kata-kata, untuk membuat peta atau menggambar kita menggunakan garis dan warna. Sahabat saya yang lain pernah mencandai sahabat yang pakar SIG dengan mengatakan, "Kerja kamu hanya mengganti-ganti warna saja, apa sulitnya?" Tentu saja ini hanya untuk bercanda, saya tahu mengganti-ganti warna juga bukan pekurjaan gampang. Teman yang mencandai itu sebenarnya juga bukan seorang penulis, melainkan seorang pembicara di berbagai seminar maupun talkshow.
Kemampuan menulis sebenarnya baru satu sisi. Sisi lainnya yang jauh lebih penting adalah komitmen untuk menulis. Sebelum membuat blog kita harus sudah membuat komitmen untuk menulis (atau belajar menulis). Karena sudah berkomitmen, mau tidak mau kita harus melakukannya. Saya tahu ini tidak mudah, sebab saya sudah merasakannya sendiri. Saya tahu bagaimana, karena kesibukan pekerjaan, saya tidak mempunyai cukup waktu untuk menulis. Saya juga tahu, pada saat ada waktu, saya tiba-tiba saja kehilangan gairah untuk menulis. Saya pernah diminta untuk memberikan pelatihan membuat blog di kantor. Pesertanya tentu saja rekan kerja yang kebetulan sebagian besar para ibu. Mereka memang bisa membuat blog, tetapi yang terjadi kemudian adalah berhenti di tengah jalan. Padahal, membuat blog sesungguhnya adalah perjalanan panjang.
Terus terang, saya tidak bisa memberikan jawaban jitu terhadap pertanyaan bagaimana supaya kita bisa terus menulis. Selain komitmen untuk terus menulis atau terus belajar menulis. Tetapi pengalaman saya menunjukkan, setidak-tidaknya kepada diri saya sendiri, menulis mengenai sesuatu yang kita senangi jauh lebih mudah dibandingkan dengan menulis sesuatu yang kurang kita senangi. Karena itu maka pertama-tama kita perlu membuat blog mengenai sesuatu yang kita senangi. Saya membuat blog ini karena saya memang senang blogging (ngeblog?). Saya membuat blog tentang alam karena saya memang senang segala sesuatu yang berkaitan dengan alam. Tentu saja saya tidak akan membuat blog mengenai golf karena saya tidak senang dan tidak bisa bermain golf.
Pengalaman saya mengajarkan, sebelum memulai blog saya perlu memetakan mengenai apa yang akan saya tulis. Maksud saya, saya membuat rangkaian topik tulisan, mulai topik yang harus saya tulis pertama kali dan kemudian topik-topik yang akan saya tulis selanjutnya. Beda dengan ketika Anda menulis karya ilmiah atau mungkin juga menulis skripsi atau tesis, ketika menulis blog Anda tidak mmempunyai aturan tertentu setelah menulis pendahuluan selanjutnya lalu menulis apa. Anda harus merancang sendiri rangkaian topik yang akan Anda tulis. Tentu saja, rangkaian topik ini perlu disesuaikan dengan tema blog Anda. Sebagaimana dengan menulis blog ini, saya membuat tulisan dengan rangkaian topik yang terdiri atas memulai blog, menulis blog, mengatur tampilan blog, dan mengoptimalisasi blog. Untuk sementara saya memutuskan sampai pada topik-topik ini dulu, lain kali saya dapat menambahkan dengan topik-topik lainnya. Mungkin saya akan menambahkan topik mengenai tips dan tricks dan banyak lagi topik lainnya.
Langkah selanjutnya, saya membagi setiap topik menjadi beberapa tulisan. Misalnya, sebagaimana Anda bisa lihat di Daftar Pustaka blog ini, saya membagi topik memulai blog menjadi beberapa tulisan:
- Apa Beda Blog dengan Website?
- Bagaimana Mulai Membuat Blog?
- Mengapa Harus Bertele-tele, Bukannya Langsung Saja Membuat Blog?
- Mengapa Membuat Blog?
- Mengapa Saya Memilih Membuat Blog di Blogger?
- Mengapa Sebelum Melanjutkan Menulis Perlu Terlebih Dahulu Menyetel Blog?
- Setelah Mempunyai Akun Blogger, Apakah Dapat Langsung Menulis Blog?
Saya kemudian mulai menulis mengenai mengapa membuat blog. Setelah selesai membuat tulisan ini saya pun tahu apa yang perlu saya tulis selanjutnya. Dengan begitu maka saya bisa terus menulis. Dengan begitu pula, saya tidak tergoda untuk menulis terlalu panjang untuk setiap judul tulisan saya. Dan dengan alasan yang sama saya tidak mengalami kesulitan untuk memberikan label terhadap setiap tulisan saya, sebagaimana akan saya jelaskan pada tulisan saya berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih Anda telah meluangkan waktu untuk menyampaikan komentar ...